BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Ketika
terjadi kontak sosial, secara sadar ataupun tidak,kita biasanya berusaha untuk
membangun pemahaman mengenai orang-orang yang ada di sekitar kita. Pada saat
itu, kita melakukan pemahaman terhadap aspek fisik, aspek psikologis, serta aspek
sosial yang ada pada orang lain. Pemahaman terhadap aspek-aspek tersebut
kemudian membentuk pemahaman menyeluruh mengenai orang lain. Sebagian orang
mungkin tampak sebagai orang yang ramah, pengertian, suka mengalah, solider,
dan senang bergaul; sebagian lainnya tampak arogan, sok tahu, dominan, ngotot,
dan sangat percaya diri. Proses yang kita lakukan dalam memahami dan menilai
orang lain selama terjadi interaksi sosial tersebut biasa disebut dengan
persepsi sosial.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
konsep dasar persepsi sosial?
2. Apa
factor yang mempengaruhi persepsi sosial?
3. Apa
bias dalam persepsi sosial?
4. Apa
elemen dalam persepsi sosial?
5. Apa
sifat persepsi sosial?
C.
Tujuan
Penulisan
1. Mengetahui
konsep dasar persepsi sosial
2. Mengetahui
factor yang mempengaruhi persepsi sosial
3. Mengetahui
bias dalam perseppsi sosial
4. Mengetahui
elemen dalam persepsi sosial
5. Mengetahui sifat persepsi sosial
BAB
II
PEMBAHASAN
- Konsep Dasar Persepsi Sosial
Menurut
beberapa pendapat para ahli mengemukakan bahwa persepsi sebagai berikut :
Jhon
R. Wenburg & William W. Wilmot: Persepsi dapat didefinisikan sebagai cara
organisme memberi makna.
Rudolph
F. Ferderber: Persepsi adalah proses
menafsirkan informasi indrawi.
J.Cohen:
Persepsi adalah interprestasi bermakna atas sensasi sebagai representative
objek eksternal.
Jadi
secara umum persepsi sosial adalah proses menangkap arti objek-objek sosial dan
kejadian-kejadian yang kita alami dalam lingkungan kita atau suatu usaha untuk
memahami orang lain dan diri kita sendiri.
2. Faktor-Faktor yang mempengaruhi persepsi sosial
Menurut
Teori Gestalt Faktor yang mempengaruhi persepsi sosial sebagai berikut :
- Bahawa bila kita mempersepsi sesuatu, kita mempersepsinya sebagai suatu keseluruhan. Kita tidak bisa melihat bagian demi bagian lalu menghimpunnya dengan perkata lain, bagian-bagian medan yang terpisah berada dalam saling ketergantungan atau interdependensi yang dinamis, artinya untuk memahami seseorang, kita harus melihatnya dalam konteksnya dalam lingkungannya dan dalam masalah yang dihadapinya.
- Medan peseptual dan kognitif selalu diorganisasikan dan diberi makna. Kita mengorganisasikan stimuli dengan melihat konteksnya. Meskipun stimuli yang kita terima tidak lengkap, kita akan mengisinya dengan interpretasi yang kosisten dengan rangkaian stimuli yang kita persepsi.
- Sifat-Sifat perceptual dan kognitif dari substruktur ditentukan pada umumnya oleh sifat-sifat struktur secara keseluruhan. Artinya jika individu dianggap sebagai anggota kelompok, maka semua sifat individu yang berkaitan dengan sifat kelompokakan dipengaruhi oleh keanggotaan kelompok, dengan efek berupa asimilasi dan kontras.
- Objek atau peristiwa yang berdekatan dalam uang dan waktu atau menyerupai satu sama lain, cenderung ditanggapi sebagai bagian dari struktur yang sama. Objek objek dikelompok-kelompokkan secara fisik seperti titik. Garis atau balok. Kita akan menggangap bentuk-bentuk segitiga sebagai kelompok, dan titik-titik sebagai kelompok lainnya. Kita dapat mengatakan dengan tepat, melalui pengukuran jarak di antara objek atau melihat kesamaan bentuk, benda benda mana yang akan dikelompokkan.
- Faktor-Faktor yang mempengaruhi personal pada persespi Interpersona
- Pengalaman
Pengalaman orang mempengaruhi kecermatan persepsi. Pegalaman tidak selalu lewat prose belajar formal. Pengalaman kita bertambah juga melalui rangkaian peristiwa yang pernah kita hadapi. Inilah yang menyebabkan seorang ibu segera melihat hal yang tidak . beres pada wajah anaknya atau pada petunjuk kinesiknya. Inu lebih berpengalaman mempesrsepsi anaknya disbanding bapaknya. - Motivasi
Motivasi adalah dorongan dari dalam, dorongan sesaat, emosi atau keinginan yang mengerakkan seseorang untuk berbuat sesuatu guna mencapai tujuan secara keseluruhan.
Motivasi
terbagi menjadi dua, yaitu :
Motivasi
intrinsic merupakan motivasi yang berasal dari rangsangab di dalam diri setiap
individu. Ia terdiri dari dorongan dan minat individu untuk melakukan suatu
aktivitas tanpa mengharap ataupun meminta ganjaran.
Motivasi
ekstrinsik merupakan diwujdkan dalam bentuk rangsangan dari luar yang bertujuan
mengerakkan individu untuk melakukan suatu aktivitas yang membawa manfaat
kepada individu itu sendiri.motivasi ekstrinsik ini dapat dirangsang dala
bentuk seperti pujian, insentif, hadiah, dan nilai.
- Kepribadian
Pribadi atau Kepribadian ialah sifat dan perilaku tipikal/khas seseorang yang berbeda dengan orang lain. Seseorang dikatakan pribadi atau mempunyai kepribadian jika ia berinterkasi dengan orang lain. Kepribadian orang seperti mudah bergaul, ramah, terbuka/ekstrovert, tertutup/ introvert, dan otoriter.
- Bias Dalam Persepsi Sosial
Kita
sering menilai orang berdasarkan penampilan pertamanya. Orang yang menampilkan
kesan baik pada saat pertama kali bertemu, cenderung kita anggap baik. Bias ini
bisa disebut juga dengan efek halo.
Kita sering juga menilai orang yang menampilkan kesan buruk pada saat pertama
kali bertemu akan menampilkan kesan buruk seterusnya. Bias ini disebut dengan Negativitas.
Kecenderungan
untuk menempatkan faktor internal atau penyebab disposisional. Cukup besar
ditampilkan oleh banyak orang. Fenomena yang ditandai oleh kecenderungan tidak
memperhatikan faktor penyebab eksternal disebut Jones sebagai Bias Korespondensi. Penelitian Gilbert
dan Malone sebagai penyebab tampilnya tingkah laku, bahkan dalam situasi yang
jelas penyebabanya. Dalam psikologi sosial, Bias seperti merujuk kepada
kesalahan atribusi fundamental, yaitu
kecenderungan untuk mempersepsikan oran lain sebagaimana yang disampaikan
karena sifat-sifat yang dimiliki oran
lain. Bias yan sering kita lakukan seperti ( In Group Bias ) bias
terhadap kelompok sendiri atau ( In
Group Favoritism ) favoritism terhadap kelompok sendiri. Maksud dari
ini kita cenderung menyukai anggota-anggota kelompok sendiri dibandingkan
dengan anggota-anggota kelompok lain.
Bias
dalam persepsi sosial dapat terjadi
karena adanya asimetri antara kelompok sendiri dengan kelompok lain (
In-Group-Out-Group Asymetry ), yaitu orang cenderung mempersepsikan
kelompok sendiri dengan cara dan standar mempersespsikan oran lain. Lokasi
serta pergerakan dari individu dan kelompok dalam lingkungan menghasilkan
asimetri dan hubungan-hubungan topografis.
- Elemen-Elemen Dalam Persepsi Sosial
Persepsi sosial terdiri atas tiga elemen yang
merupakan petunjuk tidak langsung ketika seseorang menilai orang lain. Tiga
elemen tersebut bersumber pada :
a.
Pribadi
Proses pembentukan
persepsi sosial bersumber pada penilaian pribadi, antara lain yang dilakukan
dengan cepat, ketika melihat penampilan fisik seseorang. Termasuk didalamnya
jenis kelamin, usia, ras, latar belakang, etnik, dan beberapa aspek demografi
lain.
b.
Situasi
Kita memiliki konsep
awal tentang beragam situasi berdasarkan pengalaman. Ketika seseorang merasa
sangat akrab dengan tipe situasi tertentu, maka peristiwa-peristtiwa akan
terletak pada tempatnya. Hal berarti, semakin kaya pengalaman hidup seseorang
seamkin bijak persepsi sosial dari stuasi.
c.
Perilaku
Perilaku
membutuhkan bukti-bukti yang dapat diamati untuk mengidentifikasikan aktivitas
seseorang. Orang mengendalikan perilaku nonverbal untuk memgendalikan
penilaiannya, namun sering kali hasilnya kurang akurat. Karena terlalu banyak
perhatian yang ditujukan pada kata-kata, ekspresi wajah, isyarat bahasa tubuh,
dan perubahan intonasi.
- Sifat-Sifat Dalam Persepsi Sosial
a.
Persepsi
Bersifat Pengalaman
Pola
perilaku manusia didasarkan pada persepsi mereka mengenai realitas sosial yang
telah dipelajari. Pesepsi manusia terhadap sesorang, objek, kejadian, atau
reaksi mereka terhadap hal-hal tersebut didasarkan pada pengalaman masa lalu
mereka berkaitan dengan orang, objek atau kejadian serupa. Ketiadaan pengalaman
terdahulu dalam menghadapi suatu objek akan membuat seseorang menafsirkan objek
tersebut hanya berdasarkan dugaan. Oleh karena kita terbiasa merespon suatu
objek dengan cara tertentu, kita sering gagal mempersepsi perbedaan yang samar
dalam suatu objek lain yang mirip.
Contoh
:
-
Dibarat orang sudah bisa makan dengan
sendok dan garpu, maka persepsi orang Barat terhadap orang timur ( Indonesia)
yang makan menggunakan tangan adalah jorok atau tidak sehat.
-
Si Rina telah dua kali gagal membina
rumah tangga dengan pria bule, maka pengalaman ini mengakibatkan ia mempunyai
persepsi yang buruk tentang pria bule tidak cocok menjadisuami.
b.
Persepsi
Bersifat Selektif
Atensi
kita pada suatu rangsangan/stimulus merupakan faktor utama yang menentukan
selektivitas kita atas rangsangan itu. Ada 2 Faktor yang mempengaruhi atensi,
yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Atensi dipengaruhi oleh
faktor-faktor internal sebagai berikut :
-
Faktor biologis ( Lapar dan Haus )
-
Faktor fisiologis ( tinggi, pendek,
sakit, lelah, cacat fisik )
-
Faktor-faktor sosial budaya ( agama,
etnis, pekerjaan, penghasilan/status sosial ekonomi, pengalaman masa lalu )
-
Faktor psikologis ( keinginan, harapan,
motivasi )
Faktor-faktor
eksternal yang mempengaruhi atensi sebagai berikut :
-
Gerakan : Suatu Objek yang bergerak
lebih menarik daripada objek yang diam
-
Intensitas : Suatu rangsangan yang
intensitasnya menonjol akan menarik perhatian kita. misalnya sesorang yang
bersuara keras.
-
Kontras : Orang atau objek yang penampilannya
lain daripada yang lain (kontras) akan lebih menarik perhatian kita. Misalnya
seorang wanita berhijab akan menarik perhatian kita apabila berada di
tengah-tengah wanita yang tidak berhijab.
-
Perulangan Objek : Suatau peristiwa yang
berulang jelas lebih potensial untuk kita perhatikan. Misalnya iklan ditelivisi
yan selalu ditanyakan secara berulang.
c.
Persepsi
Bersifat Dugaan
Data
yang kita peroleh mengenai objek adalah melalui panca indra yang bersifat tidak
lengkap, maka persepsi merupakan proses pemikiran yang langsung meloncat pada
kesimpulan.
Contoh
:
Ketika
kita bertemu dengan seorang laki-laki di dalam Bis dengan ciri-ciri lengannya
bertato, tampang sangar, rambut gondrong dan tatapan matanya tajam, maka kita
langsung menduga atau mempersepsikan bahwa ia preman.
Dengan
demikian persepsi juga adalah suatu proses mengorganisasikan informasi yang
tersedia menempatkan rincian yang kita ketahui dalam suatu skema organisasional
tertentu.
d.
Persepsi
Bersifat Evaluatif
Menurut
Rogers : Kita tidak bereaksi terhadap realitas mutlak, melainkan terhadap
persepsi kita atau persepsi orang lain mengenai realitas tersebut. Kita hidup
dengan peta perceptual yang tidak pernah merupakan realitas itu sendiri.
Dalam
konteks komunikasi massa, tidak ada satu kabar, radio, atau televisi yang
secara objektif, independen atau netral dalam melaporkan fakta dan kejadian
melalui beritanya, karena mereka tidak hidup dalam vakum sosial dan vakum
budaya.
e.
Persepsi
Bersifat Kontekstual
Suatu
rancangan dari luar harus diorganisir dalam diri manusia.dari berbagai pengaruh
yang ada dalam persepsi kita konteks merupakan pengaruh yang paling kuat.
Konteks yang mengitari kita ketika melihat seseorang, suatu objek, atau suatu
peristiwa sangat mempengaruhi struktur kognitif. dan juga ekspetasi kita, dan
oleh karena itu juga akan mempengaruhi persepsi kita. Konteks itu bisa bersifat
fisik/tempat/lingkungan, sosial dan psikologis.
BAB
III
PENUTUP
Dalam kesimpulan disini yang ingin disampaikan adalah
bahwa sebuah presepsi sosial memberikan makna secara umum ialah proses menangkap arti objek-objek sosial dan
kejadian-kejadian yang kita alami dalam lingkungan kita atau suatu usaha untuk
memahami orang lain dan diri kita sendiri. Di dalam presepsi sosial terdapat
faktor faktor yang mempengaruhi presepsi sosial ialah A. Bila kita mempersepsi
sesuatu, kita mempersepsinya sebagai suatu keseluruhan. B. Medan peseptual dan
kognitif selalu diorganisasikan dan diberi makna. C.Sifat-Sifat perceptual dan
kognitif dari substruktur ditentukan pada umumnya oleh sifat-sifat struktur
secara keseluruhan. D.Objek atau peristiwa yang berdekatan dalam uang dan waktu
atau menyerupai satu sama lain, cenderung ditanggapi sebagai bagian dari
struktur yang sama.
Faktor-Faktor yang mempengaruhi personal pada persespi
Interpersonal ialah pengalaman,Pengalaman orang mempengaruhi kecermatan
persepsi. Pegalaman tidak selalu lewat prose belajar formal. Pengalaman kita
bertambah juga melalui rangkaian peristiwa yang pernah kita hadapi. Inilah yang
menyebabkan seorang ibu segera melihat hal yang tidak beres pada wajah anaknya
atau pada petunjuk kinesiknya. Ini lebih berpengalaman mempesrsepsi anaknya dibanding
bapaknya. Lalu ada pula Kepribadian. Pribadi atau Kepribadian ialah sifat dan
perilaku tipikal/khas seseorang yang berbeda dengan orang lain. Seseorang
dikatakan pribadi atau mempunyai kepribadian jika ia berinterkasi dengan orang
lain. Kepribadian orang seperti mudah bergaul, ramah, terbuka/ekstrovert,
tertutup/ introvert, dan otoriter.
Ada pula Bias dalam persepsi sosial dapat terjadi karena adanya asimetri antara
kelompok sendiri dengan kelompok lain ( In-Group-Out-Group Asymetry ), yaitu
orang cenderung mempersepsikan kelompok sendiri dengan cara dan standar mempersespsikan
oran lain. Lokasi serta pergerakan dari individu dan kelompok dalam lingkungan
menghasilkan asimetri dan hubungan-hubungan topografis.
Didalam presepsi sosial memiliki sifat konteksual ialah Suatu
rancangan dari luar harus diorganisir dalam diri manusia.dari berbagai pengaruh
yang ada dalam persepsi kita konteks merupakan pengaruh yang paling kuat.
Konteks yang mengitari kita ketika melihat seseorang, suatu objek, atau suatu
peristiwa sangat mempengaruhi struktur kognitif. dan juga ekspetasi kita, dan
oleh karena itu juga akan mempengaruhi persepsi kita. Konteks itu bisa bersifat
fisik/tempat/lingkungan, sosial dan psikologis.
DAFTAR PUSTAKA
Rahman, Agus Abdul. 2017. Psikologi Sosial.
Jakarta : Rajawali pers.
Riswandi. 2013. Psikologi Komunikasi.
Yogyakarta : Graha ilmu.
https://www.slideshare.net/mobile/DianaAmeliaBagti/psikologi-sosial-persepsi-sosial
1 komentar:
Play Slots Online for Real Money | Lucky Club
LuckyClub Casino is one of the top online luckyclub.live gambling platforms in the UK for players looking to place their bets online with no deposit required. This online gambling
Posting Komentar